Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Mahasiswa KPM UI Bunga Bangsa Cirebon Ikut Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Bareng Warga Tenjomaya


Ciledug, Tenjomaya – Pagi yang cerah di jalan utama desa tenjomaya menjadi saksi semangat kebersamaan warga, perangkat desa, toko masyarakat, dan Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Mereka turun tangan bersama untuk membersihkan saluran air.

Sejak pukul 07.00 WIB, di jalan utama desa tenjomaya dipenuhi orang-orang dengan peralatan sederhana seperti cangkul, grobak, dan sapu lidi serta disediakan trashbag untuk mengumpulkan sampah. Tawa ringan antara mahasiswa dan warga yang sedangan menjalani gotong royong.

Mahasiswa KPM, bersama perangkat desa, mengangkat sampah plastik yang menumpuk di tepi Selokana, mencabut rumput liar, dan membersihkan sedimen lumpur yang menghambat arus air. Meski panas matahari mulai terasa, semangat gotong royong tetap menyala.

Ketua kelompok KPM saudara Bilal Feriawan, mengatakan kegiatan ini adalah wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

“Sungai adalah sumber kehidupan. Jika kita biarkan kotor, kita sendiri yang akan menanggung dampaknya. Dengan gotong royong seperti ini, kita tidak hanya membersihkan sungai, tapi juga menjaga masa depan,” ujarnya sambil mengangkat karung berisi sampah.

Bapak Babinsa Tanggul, memimpin jalannya kerja bakti dan memuji kekompakan semua peserta.

“Kolaborasi antara TNI, pemerintah desa, mahasiswa, dan masyarakat ini adalah contoh nyata bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Tak hanya Babinsa, Ibu Camat Tanggul, juga hadir untuk memberi dukungan langsung.

“Sungai yang bersih akan mengurangi risiko banjir, memperindah desa, dan memberi dampak positif bagi kesehatan warga. Kami harap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin,” katanya.

Menjelang siang, tumpukan sampah telah terangkut, rumput liar dibersihkan, dan aliran sungai kembali lancar. Wajah-wajah lelah berganti dengan senyum puas melihat hasil kerja bersama.

Kegiatan ini bukan hanya tentang membersihkan sungai, tapi juga membangkitkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kebersamaan, kepedulian, dan aksi nyata. Sungai Manggisan yang lebih bersih hari itu menjadi bukti bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama di tengah masyarakat Tanggul.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar